Baka Writings Blog

Artikel ini merupakan editorial dan diterbitkan tanpa persetujuan anggota baka yang lain. Halo teman-teman baka. Ini adalah update resmi dari kami. Kami mengumumkan bahwa kami selama ini sedang sedang pada masa yang sangat buruk (slump) . Ini berawal dari keinginan kami para penulis, Kohar dan Daris, untuk meningkatkan jumlah follower, baik itu di Instagram, youtube dan atau pembaca di web ini. Semua ini muaranya masalahnya adalah kohar. Sebagai inisiator terbentuknya Baka, kohar tidak mengerti dan tidak tahu kemana harus melangkah. Tujuan Baka menjadi tidak jelas. Awal awal ingin menjadikan sebagai media yang mencangkup penulis penulis yang ingin belajar menulis. Sampai membuat animasi dan juga komik di lakukan.  Akhir tahun 2020, kami memulai untuk riset konten gabaimana sih yang bisa meningkatkan jumlah follower, dan bisa nge- boost pengikut. Untuk itu kita melihat kebelakang yang menjadi tujuan kita "sebenarnya". Jujur orang-orang di sini hanya memiliki angan-angan yang m

Pertanian Organik Bisakah Eksis? Sudah banyak artikel mengenai banyaknya manfaat hasil pertanian organik. Mulai dari kesehatan dan juga dampaknya terhadap lingkungan. Tapi petani-petani di desa sepertinya tidak peduli dengan bertani dengan cara organik. Kenapa? Ada perbedaan mendasar antara organik dan pertanian yang tidak organik. Pertanian organik tidak memakai bahan-bahan kimia untuk membasmi hama, pupuk yang digunakan pun pupuk alami hasil fermentasi sampah-sampah organik. Budaya. Masyarakat enggan bertani organik karena dianggap menyusahkan, untuk membasmi hama akan lebih mudah dengan menggunakan insektisisa ataupun herbisida, tinggal membelinya di warung terdekat dan memasukkannya ke dalam alat semprot dan tinggal menyemprotkannya pada hama. Tidak seperti pertanian organik yang harus mengumpulkan kotoran ternak, menyampurnya dengan sampah organik dan memfermentasi. Masalahnya masyarakat sudah menerapkan cara kimia bertahun-tahun bahkan mungkin puluhan tahun, sulit untuk mengubah

Bunga Bisa Menjadi “Uang”! Hai pembaca setia baka writings! Siapa nih yang suka berkebun? Atau siapa nih yang suka halaman rumah atau beranda kamarnya dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah? Dan tahukah kalian, kalau hobi kalian ini bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan loo. Jadi begini, penulis hendak berbagi cerita terlebih dahulu. Beberapa waktu lalu ketika sedang mengunjungi nenek, terlihat di halaman rumahnya sudah penuh dengan berbagai bunga. Mulai dari yang ditanam di pot bunga hingga yang di tanam di tanah. Variannya pun beragam, mulai dari anggrek, lidah mertua, kuping gajah, dan beberapa tanaman bunga lainnya. Padahal terkhir kali ke sana hanya ada beberapa bunga di dalam pot saja. Nenek pun bercerita bahwa ia menambah koleksinya dari membeli atau bertukar dengan tetangga-tetangganya. Mengamati pengalaman ini, penulis menarik kesimpulan bahwa ternyata bunga masih banyak diminati orang, terlepas umurnya berapa. Dari sini penulis berpikiran, bahwa sepertinya bunga bisa

Kebun kopi tidak bisa berkembang Pernahkah kalian minum kopi? Kopi apa yang pernah kalian minum? Atau kalian cuma tahu kopi-kopi kafe atau mungkin hanya kopi saset. Atau mungki pertanyaan sederhana pernahkah kalian minum kopi tanpa gula? Kalo belum pernah berarti kalian bukan penikmat kopi sebenarnya. Selain dipengaruhi dari tingkat kegosongan saat menyangrai, rasa kopi juga dipengaruhi dari proses pemetikan dan pengeringan. Dan pada dasarnya rasa kopi setiap daerah memiliki rasa yang berbeda-beda. Proses itulah yang menghasilkan rasa yang unik dan membuat harga kopi semakin tinggi.  Masalah Petani kopi Pernah ada seorang yang memiliki kebun kopi kecil kecilan, bisa lah disebut dengan petani kecil, beluiau bercerita kurang ada upaya pemerintah untuk meningkatkan produktifitas petani. Sejauh yang saya ketahui kopi juga di proses secara sederhana, sehingga kopi masih belum memiliki karakter yang khas daerah tersebut. Petani tersebut tidak tahu cara lain dalam memproses kopi seletah panen

Cara memasak makanan yang lezat untuk pemula Makanan ibarat kehidupan, tanpa makanan tentu tidak akan terbentuk suatu peradaban. Dan karena anugerah akal yang diberikan tuhan kepada manusia, makanan juga ikut berkembang menjadi beraneka ragam dan cita rasa. Makanan yang lezat tentu tidak didapat dengan percuma, membutuhkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makana yang lezat. Bagaimana cara membuatnya? Pertama, Kalian perlu tau kalian ingin buat apa Makanan yang lezat tidak muncul secara tiba-tiba dengan keberuntungan kalian sebagai pembuat makanan. Makanan yang lezat memerlukan beberapa kali uji coba atau eksperimen-eksperimen sehingga bisa menjadi makanan yang lezat. Jika kalian tahu ingin membuat makanan apa, maka maka kalian tinggal membuatnya. Kedua, Mencari Rumus Memasak (Resep) Ketika kalian sudah tahu apa yang ingin kalian buat, langkah selanjutnya adalah mencari resep makanan yang akan kalian buat. Kalian bisa mencari resep di laman pencarian daring kesukaan k

Coffee Jelly: Makanan Jepang Unik Berbicara tentang makanan jepang, yang di dalam benak kita pasti sushi, okonomiyaki, ramen, dango, dan beberapa nama lainnya. Namun tahukah kamu, bahwa ternyata ada satu makanan jepang yang unik dan sangat digemari masyarakatnya loo. Yaitu Coffee Jelly. Coffee jelly unik karena makanan ini tidak berasal dari jepang, namun sebuah adaptasi dari makanan eropa dan amerika yang cukup populer pada abad ke 19. Meskipun makanan ini berasal dari negara-negara barat, perkembangan coffee jelly sebagai makanan penutup di jepang sangat bervariatif dan memiliki ciri khas tersendiri. Apa itu coffee jelly? Coffee Jelly sendiri adalah sebuah jeli yang disajikan sebagai hidangan penutup. Jelly ini terbuat dari campuran kopi hitam dan gelatin. Seperti jelly-jelly yang kita makan pada umumnya, tetapi memiliki rasa kopi yang khas. Coffee jelly sendiri biasanya disajikan dengan dipotong-potong berbentuk dadu dan ditaburi dengan berbagai topping untuk memperkaya rasa. Varia

Makanan sederhana tapi cukup populer di kalangan masyarakat Dari namanya saja kita sudah tau bahwa bahan dasar dari makanan ini adalah dari beras atau nasi yang digoreng. Nasi bagi orang Indonesia sudah tentu bukan barang asing, nasi termasuk dalam kategori makanan pokok. Secara budaya nasi merupakan hal yang wajib ada setiap makan, bahkan ada istilah populer yang mengkonfirmasi hal ini “kalau tidak makan nasi bukan makan namanya”. Nasi goreng, makanan yang diolah dengan bahan dasar nasi terkadang juga masuk dalam kategori makanan yang banyak dikenal oleh orang asing ketika ditanya tentang makanan yang paling berkesan selama di Indonesia. Padahal, makanan olahan nasi ini sangat sederhana, dan langkah-langkahnya tidak terlalu susah. Atau mungkin karena kesederhanaannya itu mulai dari bahannya yang jelas (masih bisa dilihat bentuknya nasinya ketika disajikan) dan rasanya pas itulah yang membuat nasi goreng mudah di ingat. Resep untuk membuat nasi goreng (Dasar) Siapkan nasi, untuk membua